Ereksi penis adalah suatu fenomena neurovaskular, yang tergantung dari integritas saraf, fungsi dari sistem vaskular, dan jaringan kavernosal yang sehat.
Fungsi ereksi yang normal meliputi tiga proses sinergis dan simultan yaitu:
1) peningkatan arterial inflow yang dimediasi secara neurologis,
2) relaksasi dari otot polos kavernosal, dan
3) restriksi aliran keluar vena penis (Bivalacqua et al., 2003).
Ereksi penis adalah manifestasi bangkitan seksual yang terjadi bila pria normal menerima rangsangan seksual yang cukup. Ereksi penis tergantung pada interaksi yang kompleks antara faktor psikis, neurogenik, vaskuler, dan hormon. Hormon testosteron mempunyai peran penting baik di tingkat pusat maupun perifer pada proses ereksi. Proses ereksi juga tergantung pada keseimbangan antara aliran darah yang masuk dan keluar dari korpus kavernosum. Bila terjadi keseimbangan antara aliran darah masuk dan keluar, maka penis menjadi flaccid (fleksid=lemas). Bila aliran masuk ke arteri korpus kavernosum meningkat, sedangkan aliran keluar vena terhambat, maka penis mengalami tumescence (tumesensi= membesar dan memanjang) (Pangkahila, 2006).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar